Kamis, 21 Maret 2013

Kamu pilih diriku atau dirinya

thanks for the loyal visitors my blog, which has been many times to read the articles, mostly involving love story. ok let's do not need much more read! :

sayangku adalah sayangmu, apakah sayangmu itu sayangku? 
setelah hampir seperempat tahun kita bersama-sama, aku banyak mengalami canda tawa sedih luka. aku tidak tau apakah kau mengalaminya atau tidak. aku berusaha untuk selalu memaafkanmu bagaimanapun caranya. tapi bukan karna aku telah bilang kata maaf, luka yang aku rasakan sudah kering, itu masih berbekas. ketika rasa bimbang melanda, ketika suasana romantis berubah menjadi sunyi dan ketika aku cemburu melihatmu dengan yang lain. ini bukan hal biasa yang perlu kamu rasakan. setiap kata-kata yang ku ungkapkan padamu dengan bernada tajam, mengertilah. itu sebenarnya yang aku rasakan. walaupun bagimu kata-kata yang menyakiti itu tidak boleh dimasuki ke hati... 
ketika kamu asik dengan teman-teman wanitamu, aku mencoba untuk diam dan mencoba mengerti apa yang kalian perbincangkan walaupun itu semua memakai kode-kode yang mengisyaratkan untuk tidak boleh mengucapkan kata-kata yang mengandug aib tersendiri. menurutmu, ketika kamu bercerita dengan wanita lainnya, apa yang harus ku lakukan agar aku tidak terkesan cemburu dimatamu? tolong mengerti dengan perasaanku...
amarah semakin memuncak ketika teman wanitamu semakin akrab denganmu, aku tidak larang. tapi jujur, aku tidak suka melihatnya. seolah-olah aku seperti anjing sakit menerima kejadian yang telah terjadi. aku tidak tinggal diam. aku balas perbuatanmu semua. aku sayang dengan seorang laki-laki sebelum aku mempunyai dirimu. jujur, laki-laki ini tidak mau kehilangan diriku, begitu juga diriku. tapi aku sadari aku telah memilikimu, tetapi laki-laki ini selalu perhatian padaku ketika aku down dibuat olehmu. apakah aku tidak boleh menaruh kasih sayang kepada laki-laku ini sementara kamu sudah seperti kakak beradik dengan teman wanitamu? ketika aku bilang yang sejujurnya bahwa aku mempunyai rasa dengan laki-laki ini, cemburumu bagaikan api yang membakar gunung agung kemarin. menurutku, lebih baik aku jujur bilang apa adanya. daripada kamu yang main sembunyi-sembunyian dengan teman wanitamu. aku sakit
apa yang aku bilang itu ternyata bukan omong kosong, ketika aku lihat nyatanya ternyata lebih sakit ketika aku berbicara dengan salah satu teman curhatku w. w pun juga ikut merasakannya dan tidak percaya dengan perbuatan apa yang telah kamu lakukan sampai-sampai membuatku kecewa terhadap dirimu. kali ini, aku tidak ingin kelihatan cemburu dimatamu, aku harap ini giliranmu untuk cemburu, agar kamu bisa merasakan sakit yang aku rasai selama ini. niatku bukan untuk balas dendam, tapi untuk meyakini seberapa besarkah sayangmu dengan diriku. bukan sayangmu terhadap dirinya. jika semua sudah berangsur-angsur kelewatan, bukannya aku menyerah, tetapi aku tidak bisa menahan sakit yang aku alami. aku harap kamu mengerti perasaanku. hargai diriku. camkan setiap kata-kata yang aku tulis. jangan sampai kamu melewatkan hal-hal bersamaku, bukan bersama dirinya. dan yang terakhir, membaca ceritaku tentang dirimu bukan membaca ceritanya tentang orang lain yang tetap kamu ladeni...
f u ag dim dh