Pemberian Tugas:
23 Agustus 2013
Pengumpulan Tugas:
30 Agustus 2013
23 Agustus 2013
Pengumpulan Tugas:
30 Agustus 2013
TUGAS AGAMA HINDU
HARI RAYA SARASWATI
HARI RAYA SARASWATI
Nama :
A.A Sagung Diah Saraswati
Nomor :
12
Kelas :
X IPA 6
Sekolah :
SMA Negeri 7 Denpasar
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur penulis
panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena
atas Asung Kerta Wara Nugraha- Nyalah,
tugas makalah yang saya buat dengan
judul “Hari Raya Saraswati” bisa selesai dengan tepat waktu.
Demikian makalah “Hari Raya
Saraswati” ini saya susun, agar dapat dipergunakan oleh teman atau guru. Kami
menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun demi keseempurnaan tugas
ini dan semoga bermanfaat untuk kita semua.
Sebagai akhir kata saya aturkan pujastuti dengan paramasanthi
“Om Santhi, Santhi, Santhi Om”
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 3
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………… 4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penggambaran Dewi Saraswati …………………… 5
2.2 Makna Hari Raya Saraswati …………………………
8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan …………………………………………………………… 10
3.2 Saran ………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Upacara
dewa yadnya adalah upacara pemujaan dan persembahan sebagai wujud bakti
kehadapan Hyang Widhi dan segala manifestasi-Nya, yang diwujudkan dalam
bermacam-macam bentuk upakara. Upacara ini bertujuan untuk pengucapan terima
kasih kepada Hyang Widhi atas kasih, rahmat dan karunia-Nya sehingga kehidupan
dapat berjalan damai.
Upacara
dewa yadnya umumnya dilaksanakan di sanggah-sanggah, pamerajan, pura, kayangan
dan tempat suci lainnya yang setingkat dengan itu. Upacara dewa yadnya ada yang
dilakukan setiap hari dan ada juga yang dilakukan secara periodik atau berkala.
Contoh dari upacara dewa yadnya yang dilakukan setiap hari adalah puja tri
sandya dan yadnya cesa. Sedangkan upacara dewa yadnya yang dilakukan pada
hari-hari tertentu seperti: Galungan, Kuningan, Saraswati, Ciwaratri, Purnama
dan Tilem, dan podalan lainnya.
Hari
Raya Saraswati juga merupakan hari raya yang berdasarkan dewa yajnya. Hari raya
saraswati dirayakan setiap 6 bulan sekali, dimana hari raya ini merupakan hari
turunnya ilmu pengetahuan, dan dewi saraswati merupakan dewinya ilmu
pengetahuan.
Sebagai
dewinya ilmu pengetahuan Dewi Saraswati di gambarkan sebagai wanita yang
berparas cantik dengan kulit yang putih bersinar. Selain itu Dewi Sarawati juga
di gambarkan memiliki empat tangan yang
masing-masing menggemgam empat benda. Keempat benda tersebut memiliki makna
masing-masing ang menggambarkan bagaimana ilmu pengetahuan itu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah penggambaran dewi saraswti ?
2.
Apa makna hari raya saraswati ?
1.3
TUJUAN
1.
Mengetahui bagaimana penggambaran dewi saraswati
2.
Mengetahui makna hari raya saraswati
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Penggambaran Dewi Saraswati
Saraswati secara etimologi berasal
dari kata Saras dan Wati. Saras artinya sesuatu yang mengalir, ucapan. Wati
artinya yang memiliki atau mempunyai. Jadi Saraswati berarti sesuatu yang
mempunyai sifat mengalirkan sumber pengetahuan dan kebijaksanaan.
Dewi saraswati merupakan sakti dari
dewa brahma, dalam hindu Saraswati merupakan personifikasi Hyang Widhi dalam
pencitaan sebagai sakti Dewa Brahma. Didalam Weda, Dewi Saraswati disebut
sebagai Dewi kebijaksanaan dan dewi sungai. Dalam Purnama dan Itihasa-lah Dewi
Saraswati disebut-sebut sebagai sakti dari brahma. Kata Saraswati berasal dari
urat kata Sanskerta ‘sr’, yang berarti mengalir. Dalam Rg weda V.75.3, beliau
disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna, susoma, dan lain-lain.
Ia digambarkan sebagai wanita cantik berkulit putih bersih, merupakan
perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri.
Perilakunya lemah lembut, busana putih gemerlap dikenakan-Nya, terkesan sopan,
menunjukkan bahwa pengetahuan suci akan membawa para pelajar pada kesehajaan.
Saraswati dapat digambarkan duduk atau berdiri
diatas bungai teratai ,dimana teratai ini melambangkan kesucian, dan juga
terdapat angsa yang merupakan wahana atau kendaraan suci dari-Nya, yang mana
angsa tersebut adalah lambang kebijaksanaan. selain itu dalam penggambaran
sering juga terlukis burung merak yang bermakna kewibawaan. Beliau juga digambarkan
bertangan 4 dimana memegang :
a. Keropak yang terletak pada tangan kanan
bagian belakang yang merupakan lambing sumber ilmu pengetahuan yang suci, yang
mengandung tuntutan untuk bekal kehidupan mahluk di dunia sepanjang masa. Di
balik gambar keropak tersimpan pesan bahwa Tuhan adalah sumber segala macam
pengetahuan , juga mengandung pesan bahwa seluruh pengetahuan adalah suci,
karena itu perlu dijaga dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
b. Vina (kecapi) yang terletak pada tangan
kiri bagian depan yang merupakan alat musik yang melambangkan ilmu pengetahuan
itu sebagai seni budaya yang agung sehingga semakin ilmu pengetahuan itu di
plajari akan semakin mengasikkan. Dalam vina juga terkandung maksud bahwa ilmu pengetahuan
spiritual, sains, dan teknologi harus mampu memancarkan vibrasi yang estetis
atau yang indah sehingga menjadi sumber inspirasi pengembangan ilmu.
c. Genitri terletak pada tangan kiri bagian
belakang , yaitu berupa mata rantai yang tidak ada putus-putusnya sehingga ilmu
pengetahuan tersebut tidak ada habis-habisnya untuk di pelajari Di balik gnitri
tersimpan pesan bahwa segala ilmu pengetahuan harus saling memperkaya sehingga
setiap cabang ilmu pengetahuan akan saling melengkapi satu sama lain.
d. Teratai, merupakan atribut yang terletak
pada tangan kanan bagian depan merupakan symbol ilmu pengetahuan yang suci ,
dimana bunga teratai tersebut dapat hidup dalam lumpur tang kotor namun
bunganya tetap tegak dan berada diatas
dan tidak dicampur oleh kotoran lumur itu. Juga dapat berarti bahwa ilmu
pengetahuan itu menghidupkan, memelihara, atau member kehidupan. Dengan ilmu
pengetahuan manusia harus dapat hidup semakin aman, nyaman, damai, dan
sejahtera. Ilmu pengetahuan tidak boleh mengancam kelangsungan hidup semua
mahluk.
Wahana
Dewi Saraswati yaitu;
·
Burung
merak melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu agung dan berwibawa.
·
Angsa
adalah simbul dari kebijaksanaan untuk membedakan antara yang baik dengan yang
buruk. Dan juga angsa merupakan lambang kekuasaan di ketiga dunia (tri loka)
karena ia bergerak di tiga unsur alam yaitu di air, darat maupun di udara.
2.2 Makna Hari Raya Saraswati
Hari raya untuk memuja Saraswati dilakukan
setiap 210 hari yaitu setiap hari Sabtu Umanis Watugunung. Besoknya, yaitu hari
Minggu Paing wuku Sinta adalah hari Banyu Pinaruh yaitu hari yang merupakan
kelanjutan dari perayaan Saraswati. Perayaan Saraswati berarti mengambil dua
wuku yaitu wuku Watugunung (wuku yang terakhir) dan wuku Sinta (wuku yang
pertama).
Pada
hari Sabtu wuku Watugunung itu, semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra
agama dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati. Di tempat
pustaka yang telah ditata rapi dihaturkan upacara Saraswati. Upacara Saraswati
yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan
dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian).
Banten yang lebih besar lagi dapat pula ditambah dengan banten sesayut
Saraswati, dan banten tumpeng dan sodaan putih-kuning. Upacara ini
dilangsungkan pagi hari dan tidak boleh lewat tengah hari.
Menurut
keterangan lontar Sundarigama tentang Brata Saraswati, pemujaan Dewi Saraswati
harus dilakukan pada pagi hari atau tengah hari. Dari pagi sampai tengah hari
tidak diperkenankan membaca dan menulis terutama yang menyangkut ajaran Weda
dan sastranya. Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati dengan penuh, tidak
membaca dan menulis itu dilakukan selama 24 jam penuh. Sedangkan bagi yang
melaksanakan dengan biasa, setelah tengah hari dapat membaca dan menulis.
Bahkan di malam hari dianjurkan melakukan malam sastra dan sambang samadhi.
Besoknya
pada hari Radite (Minggu) Paing wuku Sinta dilangsungkan upacara Banyu Pinaruh.
Kata Banyu Pinaruh artinya air ilmu pengetahuan. Upacara yang dilakukan yakni
menghaturkan laban nasi pradnyam air kumkuman dan loloh (jamu) sad rasa
(mengandung enam rasa). Pada puncak upacara, semua sarana upacara itu diminum
dan dimakan. Upacara lalu ditutup dengan matirtha.
Dalam
upacara atau hari raya Saraswati, bagi umat Hindu di Indonesia, upacara dihaturkan
dalam tumpukan lontar-lontar atau buku-buku keagamaan dan sastra termasuk pula
buku-buku ilmu pengetahuan lainnya. Bagi umat Hindu di Indonesia aksara yang
merupakan lambang itulah sebagai stana Dewi Saraswati. Aksara dalam buku atau
lontar adalah rangkaian huruf yang membangun ilmu pengetahuan aparawidya maupun
parawidya. Aparawidya adalah ilmu pengetahuan tentang ciptaan Tuhan seperti
Bhuana Alit dan Bhuana Agung. Parawidya adalah ilmu pengetahuan tentang sang
pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu di Indonesia - juga di Bali -
tidak ada pelinggih khusus untuk memuja Saraswati yang di Bali diberi nama
lengkap Ida Sang Hyang Aji Saraswati.
Gambar
atau patung Dewi Saraswati yang dikenal di Indonesia berasal dari India. Dewi
Saraswati ada digambarkan duduk dan ada pula versi yang berdiri di atas angsa
dan bunga padma. Ada juga yang berdiri di atas bunga padma, sedangkan angsa dan
burung meraknya ada di sebelah menyebelah dengan Dewi Saraswati. Tentang
perbedaan versi tadi bukanlah masalah dan memang tidak perlu dipersoalkan. Yang
terpenting dari penggambaran Dewi Saraswati itu adalah makna filosofi yang ada
di dalam simbol gambar tadi. Dewi yang cantik dan berwibawa menggambarkan bahwa
ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang amat menarik dan mengagumkan.
Kecantikan Dewi Saraswati bukanlah kemolekan yang dapat merangsang munculnya
nafsu birahi.
BAB
III PENUTUP
3.1
Simpulan
Saraswati
sebagai lambang dari ilmu pengetahuan digambarkan sebagai wanita yang berparas
cantik dengan kulit yang bersinar yang merupakan perlambang bahwa ilmu
pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Selain itu Dewi
Saraswati juga di gambarkan memiliki empat tangan dan masing-masing menggenggam empat benda,
keempat benda tersebut mempunyai makna masing-masing yang menggambarkan
bagaimana pengetahuan itu.
Makna pemujaan Dewi Saraswati adalah untuk memuja dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Saraswati (simbol vidya) atas karunia ilmu pengetahuan yang di karuniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dari avidyam ( kebodohan), agar di bombing menuju ke kedamaian yang abadi.
Makna pemujaan Dewi Saraswati adalah untuk memuja dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memfokuskan pada aspek Dewi Saraswati (simbol vidya) atas karunia ilmu pengetahuan yang di karuniakan kepada kita semua, sehingga akan terbebas dari avidyam ( kebodohan), agar di bombing menuju ke kedamaian yang abadi.
3.2
Saran
Dengan
adanya perayaan Hari Raya Saraswati, di harapkan masyaraka Hindu lebih
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewi
Saraswati yang merupakan dewinya ilmu pengetahuan, karena atas karunia ilmu
pengetahuan yang di karuniakan kepada kita semua, kita dapat terbebas dari
adanya kebodohan untuk membimbing menuju kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar